Ketika TNI dan Rakyat Menjaga Alam Bersama di Banyu Nget

 

TRENGGALEK || Ekpos.com – Aksi nyata kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan masa depan pariwisata lokal kembali ditunjukkan oleh jajaran Koramil 0806-07/Watulimo. Bersinergi dengan lintas sektor dan komunitas di Kecamatan Watulimo, mereka menggelar kerja bakti massal membersihkan kawasan wisata Banyu Nget, Desa Dukuh, Kamis (15/5/2025).

Kegiatan ini bukan sekadar aksi bersih-bersih, melainkan seruan moral untuk menjaga warisan alam yang menjadi kebanggaan Watulimo. Di tengah derasnya arus modernisasi, langkah ini menjadi pengingat bahwa keindahan alam harus dirawat, bukan hanya dinikmati. Dipimpin langsung oleh Danramil 0806-07/Watulimo, Kapten Inf Wawan Irianto bersama Sekcam Watulimo, Hardiyanto, S.Sos, aksi ini menjelma menjadi simbol kebersamaan lintas elemen masyarakat.

Tak hanya jajaran Koramil, puluhan warga dan relawan dari berbagai komunitas turut ambil bagian, komunitas Geneman (Gerakan Nembel Dalan Watulimo), komuntas STC (Sopir Trenggalek Community), perangkat Desa Dukuh, Komunitas pecinta alam Niponk (Naluri Insan Petualang Ora Nate Kapok), hingga Pokmas Wisata Banyu Nget. Mereka bersatu dalam satu tekad: menjaga dan merawat Banyu Nget agar tetap bersih, alami dan menjadi destinasi kebanggaan yang terus hidup dari generasi ke generasi.

“Kerja bakti ini lebih dari sekadar aksi kebersihan. Ini bentuk cinta kita terhadap alam dan aset Desa yang sangat berharga. Banyu Nget bukan hanya milik Dukuh, tapi juga kebanggaan Trenggalek. Dan menjaganya adalah tanggung jawab kita bersama,” tegas Kapten Inf Wawan Irianto dengan penuh semangat.

Ia pun memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh elemen yang hadir. “Sinergi seperti ini adalah modal sosial luar biasa. Komunitas, pemerintah, dan TNI bersatu untuk satu tujuan mulia: menciptakan lingkungan wisata yang bersih dan berkelanjutan,” katanya.

Sekcam Watulimo, Hardiyanto, S.Sos, turut menegaskan pentingnya kegiatan ini dalam mendorong ekonomi lokal. “Kebersihan tempat wisata bukan hanya soal estetika, tapi juga daya tarik bagi wisatawan. Dan itu berarti peluang ekonomi bagi warga sekitar. Banyu Nget bisa menjadi harapan baru bagi kebangkitan ekonomi Desa, jika kita rawat bersama,” ungkapnya.

Semangat yang sama juga disuarakan oleh para komunitas. Imam Jegrik, Ketua Komunitas STC, menegaskan komitmennya untuk terus menjadi bagian dari gerakan peduli lingkungan. “Kami percaya, perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Dan hari ini, kita membuktikannya bersama,” ujarnya.

Sebagai salah satu destinasi unggulan di Desa Dukuh, Banyu Nget dikenal akan kejernihan air, keteduhan alam, dan atmosfer yang menenangkan.

Lewat kegiatan ini, para pegiat dan relawan berharap kawasan ini tidak hanya bersih sesaat, tetapi menjadi ikon wisata berkelanjutan yang dicintai dan dibanggakan oleh generasi mendatang. (Red).

Total
0
Shares
Previous Article

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Majelis Kesehatan Dunia (WHA)

Next Article

Bupati Sukabumi Siapkan 11 Program Prioritas, Untuk Wujudkan Sukabumi Mubarakah

Related Posts