Pemecatan Beathor, Semakin Mempertegas Kepalsuan Ijazah Jokowi

 

Oleh: Muslim Arbi (Direktur Gerakan Perubahan dan PLT Ketuan TPUA)

JAKARTA || Ekpos.com – Pemecatan terhadap Beathor Suryadi, Aktifis dan Politisi PDIP dari jabatan nya semakin menegaskan tentang kepalsuan Ijazah Joko Widodo.

Beathor, mantan staf KSP Jokowi itu secara gamblang dan terus terang membuka soal Ijazah Palsu Jokowi yang di duga di produksi oleh Pasar Pojok Pramuka.

Sebutan Pasar Pojok Pramuka itu kini viral dengan julukan Universitas Pasar Pramuka (UPP). Sebutan candaan diantara para aktivis, nitizen dan emak-emak militan.

Beathor menyeret nama Paiman Raharjo, mantan Wamendes Jokowi itu, karena sepak terjang dia dalam bisnis foto copy dan jasa pengetikan nya.

Meski Paiman, yang bergelar AProfesor itu mengklaim telah menutup usaha itu sejak 2002/2003? Tetapi mantan Intelejen Kol Sri Rahardjo Chandra sebut bahwa, sampai tahun 2017, usaha Paiman Raharjo itu masih jalan. Artinya, klaim Paiman itu sudah tutup sejak 2002 itu terbantahkan.

Temuan Beathor Suryadi ini, teman-teman aktivis memanggilnya Thor itu seharusnya mendorong Kepolisian Republik Indonesia untuk segera mengusut kasus Ijazah Palsu Jokowi itu semakin cepat dan tegas. Dan segera menetapkan tersangkanya, Pemilik Ijazah Palsu itu.

Sekarang viral video. Lulusan Universitas Pramuka jadi Presiden. Semakin buruk lah wajah Republik ini.

Diam nya Polisi atas temuan Beathor ini, jangan sampai terkesan Polisi tetap membela Jokowi. Meski kasus ijazah Palsu ini semakin terang benderang.

Sama seperti Kasus Akun Fufufafa, Roy Suryo sudah secara terang benderang dan gamblang Akun itu 99,9% milik Gibran, sudah di benarkan oleh Kaesang, Adik nya. “Itu milik Kaka” dan BSSN (Badan Siber dan Sandi Nasional) sudah mengakuinya. Tetapi aparat hukum tidak segera memproses pemilik akun nya. Maka, ini alamat kacau dan rusaknya hukum di negeri ini.

Malah Polisi sibuk mengusut dan memeriksa para pakar dan pengadu dan para aktivis yang membongkar kasus ijazah Palsu ini. Seperti pemanggilan berkali-kali terhadap sejumlah aktivis seperti ES, K dan R di Polda Metro Jaya, pada Senin (07 Juli) besok.

Pemecatan Beathor dari jabatannya dan pemanggilan berkali-kali terhadap sejumlah Aktifis yang di lakukan di Era Presiden Prabowo ini, menegaskan Penegakkan Hukum dan di Era Prabowo dan Jokowi sama saja.

Malah bisa jadi tambah parah, karena terkesan kuat Prabowo bela Jokowi dalam kasus Ijazah Palsu dll nya. Juga bela Gibran dalam kasus Fufufafa dan kasus-kasus nya yang sudah ada di meja KPK.

Pemecatan Bethor dalam kasus Ijazah Palsu Jokowi Produk Pasar Pramuka ini, mengkonfirmasi ternyata Rakyat mau bicara benar semakin tersakiti dan terzalimi.

Dan hal itu akan menyimpan bara api penegakkan hukum dan keadilan semakin terkoyak di Republik ini. ***

Total
0
Shares
Previous Article

Mayjen TNI Achiruddin, kini pegang Tongkat Komando Kodam IV/Diponegoro

Next Article

Bupati Sukabumi Membuka Konferensi PGRI

Related Posts