KAB. GARUT,– Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (Emil) kembali menggelar Subuh Berjamaah Keliling atau Subling dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di Masjid Agung Kabupaten Garut, Minggu (3/1).
Subling kali ini menjadi yang pertama pada 2021.
Emil mengatakan, setelah beberapa bulan terhenti karena pandemi COVID-19, program Subling akan kembali digelar meski tidak rutin setiap minggu.
Lokasi Subling pun akan ditentukan berdasarkan level kewaspadaan COVID-19. Kang Emil mengaku rindu akan suasana Subling dan silahturahmi dengan masyarakat.
“Ada rasa kerinduan pada subuh berjamaah ini karena sempat terkendala pandemi. Sehingga bisa hadir kembali ke tempat yang mulia ini seperti nikmatnya berbuka puasa,” kata Kang Emil.
Dalam pidatonya, Kang Emil menyampaikan bahwa vaksinasi COVID-19 akan segera dilaksanakan, dan tenaga kesehatan menjadi prioritas vaksinasi.
Oleh karena itu, ia meminta Pemerintah Kabupaten Garut menyimulasikan proses vaksinasi di puskesmas maupun gedung-gedung.
“Vaksinasi akan dimulai pertama kepada para tenaga kesehatan, kedua profesi nontenaga kesehatan tapi yang bersinggungan dengan COVID-19, yaitu TNI/Polri, petugas pelayanan umum, setelah itu baru sesuai urutan risiko,” ucapnya.
Kang Emil tetap mengimbau kepada masyarakat Jabar untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Sebab, vaksinasi COVID-19 dilakukan secara bertahap.
“Artinya tahun 2021 COVID-19 masih belum hilang tapi kemungkinan akan turun. Artinya juga setahun ini kita masih harus bermasker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan jangan lengah,” katanya.
Selain itu, kedatangan Kang Emil ke Kabupaten Garut juga untuk mengabarkan masyarakat bahwa revitalisasi Alun-alun Garut akan dimulai tahun ini.
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp15 miliar.
“Saya ke sini ingin memberitakan bahwa tahun ini Alun-alun Garut akan direnovasi, Rp15 miliar sudah disiapkan, termasuk perbaikan Masjid Agung. Karena uang rakyat harus kembali ke rakyat kami hanya mengatur lalu lintas keuangan sebaik-baiknya,” ucapnya.
“Jalan Lingkar Cipanas Rp37 miliar akan kita mulai konstruksi di tahun ini,” imbuhnya.
Menurut Kang Emil, revitalisasi Situ Bagendit sudah mulai dikerjakan dengan target penyelesaian akhir tahun 2021.
“Pembangunan sudah bergerak untuk membuat Situ Bagendit menjadi destinasi wisata terbaik, target revitalisasinya selesai akhir tahun 2021 ini,” katanya.
Kang Emil pun melaporkan bahwa proyek Tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasik) saat ini sedang dalam proses pembebasan lahan. Untuk pembangunan tahap satunya, ia mengaku sudah meminta kepada Kementerian PUPR agar mendahulukan akses ke Garut dan Tasikmalaya.
“Saya laporkan juga proyek Tol Cigatas saat ini sedang proses pembebasan lahan. Tahap satu sudah saya mintakan ke pusat agar didahulukan akses ke Garut dan Tasik,” ujarnya.
Kang Emil berharap proyek Tol Cigatas yang menurut rencana akan ditembuskan hingga Cilacap dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya pelaku UMKM Garut.
“Mudah-mudahan kalau lancar pembebasannya dan konstruksinya selesai di masa jabatan Pak Bupati (Garut), dengan begitu perekonomian rakyat bisa meningkat dan akses Bandung-Garut pun bisa ditempuh dalam waktu 45 menit maka yang jual dodol, jaket kulit, dorokdok bisa lebih cepat,” harapnya.
Selain itu, kata Kang Emil, Pemda Provinsi Jabar tak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga fokus pada pembangunan batin atau spiritualitas. Hal itu sesuai dengan visi Jabar Juara Lahir Batin.
“Jabar harus maju tidak saja hanya urusan lahiriah tapi juga batiniah,” tandasnya. [mae]