Jakarta – ekpos com – Menjelang peringatan sumpah pemuda, Najmi Mumtaza Rabbany, Sekwil PPP DKI Jakarta mengingatkan agar pemerintah memberi perhatian serius dalam merespon isu keamanan siber. Peretasan yang dialami Badan Siber dan Sandi Negara menjadi alarm peringatan agar pemerintah segera berbenah.
“Fenomena peretasan yang dialami oleh Badan Siber dan Sandi Negara mendapat perhatian khusus utamanya kaum muda. Pemerintah yang mencanangkan akselerasi digital di berbagai aspek melalui semangat ‘Making Indonesia 4.0’ tidak boleh abai terhadap persoalan keamanan,” ujar politikus muda PPP ini, Rabu (27/10).
Lebih lanjut, Najmi mengungkapkan bahwa, isu keamanan siber menjadi perhatian anak muda karena berkaitan dengan tantangan masa depan.
“Digitalisasi menjadi upaya untuk menyongsong kecepatan dan transformasi zaman yang lebih modern. Masa depan akan dikuasai oleh mereka yang mampu menjawab tantangan masa depan, yaitu tantangan digital,” tambah Najmi.
Era modern seperti sekarang melahirkan digitalisasi yang membuat ruang-ruang penyimpanan data beralih ke ‘cloud competing’. Namun kebocoran data akibat serangan siber dan penyalahgunaan data masih menghantui para pengguna jasa tersebut.
“Selain mendorong pengguna untuk berhati-hati dalam memanfaatkan ‘internet of things’ yaitu dengan menjamin keamanan dari data dan privasi dunia maya, pemerintah juga perlu menghadirkan infrastruktur keamanan yang melindungi para penggunanya, dimulai dengan memperhatikan kemanan siber di institusi-institusi pemerintahan. Sehingga masyarakat percaya bahwa pemerintah dapat memberi rasa aman bagi warga negaranya, utamanya kaum muda,” tutup Najmi. (Bng).