Surabaya – ekpos.com – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta agar Pasar Turi segera beroperasi lagi. Dengan begitu, para pedagang yang memang mengais rezeki di sana dapat kembali berdagang di dalam areal Pasar Turi, bukan lagi di tempat penampungan sementara.
“Saya meminta tanggal 22 Maret 2022 harus segera diresmikan, tak boleh mundur lagi. Pembongkaran tempat penampungan sementara harus dilakukan tanggal 4 Maret 2022 agar pedagang dapat segera menempayi stan mereka di Pasar Turi,” kata LaNyalla saat meninjau Pasar Turi di sela-sela kegiatan resesnya di Jawa Timur, Rabu (2/3/2022).
Dalam kesempatan itu, LaNyalla yang didampingi Staf Ahli Ketua DPD RI, Baso Juherman diterima oleh GM Pasar Turi, Teddy Supriyadi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Surabaya, Irvan Widyanto, Direktur PT. Gala Bumi Youhin dan Wakil Koordinator Keamanan Tim 8 Pasar Turi, Abah Supeno.
Senator asal Jawa Timur itu meminta, tak ada lagi keterlambatan penyelesaian proses pembangunan Pasar Turi. Sehingga, pengerjaannya dapat segera dirampungkan, pedagang pun dapat berdagang kembali.
“Ini harusnya sudah selesai dari dulu. Proses pembangunan sudah 94 persen, tinggal 6 persen lagi. Harus segera diselesaikan. Kasihan para pedagang,” tegas LaNyalla.
GM Pasar Turi, Teddy Supriyadi menjelaskan, rencananya Pasar Turi akan diresmikan pada 22 Maret 2022. Sejauh ini, untuk proses pembangunan gedung seluruh sudah rampung. “Untuk pekerjaan gedung kita sudah hampir selesai. Sedang dalam tahap finishing, renovasi dan perbaikan saja,” ulasnya.
Sedangkan untuk pemindahan pedagang dari tempat penampungan sementara ke dalam areal Pasar Turi, Teddy mengaku terus berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM Pemkot Surabaya serta instansi terkait lainnya.
“Harapannya tempat penampungan sementara segera dibongkar,” kata dia.
Dikatakan Teddy, dari pendataannya bersama Dinas Koperasi dan UMKM, sejauh ini pedagang yang akan dipindahkan dari tempat penampungan sementara ke dalam areal Pasar Turi sebanyak 156 pedagang.
“Dari total itu, sebagian sudah memiliki stan, sedangkan sebagian lagi belum. Ada juga pedagang luar bukan pedagang lama. Kami tetap mengupayakan agar semuanya tertampung,” paparnya.
Ada dua skema yang telah dirumuskan. Pertama, tetap melalui pembelian berdasarkan perjanjian dengan Pemkot Surabaya. “Skema kedua adalah diakomodasi dengan sewa murah. Harapan kita, semuanya bisa tertampung di Pasar Turi ini,” harap Teddy.
Sementara itu, Teddy menjelaskan, jika di Pasar Turi memiliki 189 stan Food Court yang terletak di lantai empat. Dari jumlah tersebut, stan yang terjual sebanyak 87 unit. (Red).