Cirebon – ekpos.com – Dalam rangka menyambut awal perkuliahan semester genap Tahun Akademik 2022/2023. Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) melangsungkan Studium Generale yang di ikuti oleh seluruh civitas akademika UMC via zoom pada senin 13 Maret 2023.
Rektor UMC, Arif Nurudin MT dalam amanatnya menekankan pada kesungguhan dalam mengedepankan kemampuan intelektualnya dalam berpikir dan bertindak. Sebab, kesungguhan hati adalah kunci yang bisa mengantarkan mahasiswa selama menempuh pendidikan hingga menggapai masa depan yang cemerlang.
Tentunya, kesungguhan ini harus dibarengi dengan semangat dosen yang tidak hanya sebatas mengajar tapi juga mendidik agar mahasiswa menorehkan prestasi.
UMC dengan semangat islami, unggul, profesional dan mandiri mentasbihkan dirinya sebagai rahimnya pemimpin masa depan, tidak hanya di level kabupaten, provinsi, nasional bahkan dunia.
Inilah amanah ber-muhammadiyah yang mesti dinternalisasi dalam jiwa warga Muhammadiyah di UMC.
” Tugas kita adalah membentangkan karpet merah bagi future leaders. Dari kampus inilah kami menyiapkan generasi umat terbaik. Namun semua itu harus dilandasi dengan kesungguhan serta keikhlasan, baik itu belajar, mengajar, meneliti dan kegiatan akademis lainnya,” ucap Arif.
Selain itu, Arif menyampaikan UMC semakin melejit prestasinya di bidang pengabdian masyarakat.
Hal ini dibuktkan dengan klasterisasi Perguruan Tinggi UMC naik dua tingkat menjadi madya dalam pengabdian masyarakat.
Dalam surat edaran nomor 0183/E5.5/AL.04/2023 tanggal 8 Maret 2023 disebutkan bahwa klasterisasi dilakukan sebagai metode dalam mengidentifikasi, mengukur kinerja, dan mengelompokkan perguruan tinggi.
Lebih lanjut, Arif menjelaskan, UMC memberikan pelayanan unggul, baik infrastruktur, penguatan SDM seperti menyokong dosen-dosen yang sedang mengambil studi, mendorong dosen dan mahasiswa untuk mengikuti hibah-hibah penelitian juga penguatan AIK kepada dosen dan struktural melalui Baitul Arqom yang baru saja diselenggarakan.
” Kita sudah on the track untuk Tri Dharma Perguruan Tinggi, Insha Allah, terus kami upayakan yang terbaik. Kami juga mengadakan Baitu Arqom yang tujuannya untuk meningkatkan pemahaman keislaman, menciptakan kesamaan dan kesatuan sikap, integritas, wawasan dan cara berpikir di kalangan anggota persyarikatan dalam melaksanakan misi Muhammadiyah. Alhamdulillah 81 peserta Dosen dan Struktural telah mengikuti selama 3 hari dari jum’at-ahad, 10-12 Maret 2023,” jelas Arif.
Program unggulan UMC lainnya, ujar Arif, juga mencakup pada gerakan kemanusiaan seperti mengumpulkan Rp. 500 setiap hari yang dinahkodai oleh LazisMU. Jika 6000 mahasiswa dan diikuti dosen dan karyawan UMC menyisihkan Rp. 500 setiap hari kemudian dikali 1 tahun, tentu hasilnya sangat membantu bagi mahasiswa yang kurang mampu dalam menyelesaikan studinya di UMC.
UMC juga menetapkan tanggal 29 sebagai hari ber-muhammadiyah warga UMC yang ditandai dengan adanya pengajian. Luar biasanya, hasil dari pengajian ini telah memperkuat keteguhan warga UMC, khususnya dosen dalam setiap perkuliahaan selalu diawali dengan membaca Al-Qur’an selama 5-15 menit.
Memasuki Ramadhan, UMC juga menggalakkan tadarus yang tidak hanya mengaji tapi mengkaji isi dari Al-Qur’an.
” Tradisi berprestasi akan lebih bagus lagi jika diperkuat dengan prestasi secara akhlak, prestasi pribadi seorang muslim yang senantiasa menjaga intgritas, jujur kepada diri sendiri, keluarga, terlebih jujur kepada lembaga, tempat kita bekerja dan mencari nafkah,” pungkas Arif.
Sementara itu, Warek 1 UMC, Nana Trisovelna MT juga megimbau agar dosen dan mahasiswa harus adaptif dengan great system.
Nana memaparkan, dalam platform tersebut, kegiatan belajar mengajar, perwalian bisa direcord dan dimonitoirng. Tentunya, platform ini adalah wujud dari transformasi digital dalam lingkup pendidikan tinggi.
Perlu digarisbawahi, platform ini bukan hanya berarti membangun infrastruktur digital saja namun lebih dari itu, yakni membangun sarana dan pengubahan mindset yang ditujukan untuk memenuhi berkembangnya kebutuhan mahasiswa serta sivitas akademik lainnya dalam membangun lingkungan pembelajaran yang saling terhubung.
Ini dilakukan dengan menggabungkan teknologi, layanan, dan sistem keamanan, yang dapat menciptakan pengalaman belajar kolaboratif, interaktif, dan dipersonalisasi.
” Kami bertekad agar transformasi digital ini bagian dari proses berkelanjutan yang mengedepankan inovasi dalam mengembangkan lingkungan pembelajaran yang in line dengan tagline UMC, Islami, Unggul, Profesional dan mandiri,” tutup Nana.
Kegiatan ini dihadiri oleh Dr. Badawi (Wakil Rektor II), Wiwi Hartati, S.Kom,. M.Si (Wakil Rektor III), Dekan, Wakil Dekan, Kaprodi, Struktural, Dosen dan seluruh mahasiswa UMC. (Rn)