Trenggalek – ekpos.com – Suara semangat nasionalisme bergema di dalam dinding-dinding Aula Pertemuan Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, saat Danramil 0806/09 Tugu, Kapten Inf Panut, menghidupkan ruangan dengan inspirasi sejati dalam acara megah sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Wasbang) pada Senin (30/10/2023).
Tidak hanya dihadiri oleh para pemimpin setempat, termasuk Camat Tugu, Drs. Budianto, Kapolsek Tugu AKP Panut, S.H dan Plt Sekcam Tugu, Agus Suryanto, S.Sos, tetapi juga melibatkan generasi muda berbakat dari SMA sekecamatan Tugu, dengan semangat yang membara dari 50 orang peserta.
Dalam paparannya yang menggugah jiwa, Danramil 0806/09 Tugu, Kapten Inf Panut membuka pintu menuju hikmah sejati Bela Negara.
Ia tak hanya menyatakan bahwa, Bela Negara adalah aksi, namun juga merupakan inti dari jati diri bangsa. Panut dengan penuh semangat menjelaskan bahwa, lima unsur mendasar Bela Negara harus menjadi nadi yang mengalir dalam setiap anak bangsa, membangun identitas yang teguh dan kuat bagi Indonesia.
Pertama-tama, Cinta Tanah Air menjadi batu pijakan utama dalam Bela Negara. Kapten Panut dengan tegas menggarisbawahi pentingnya mencintai tanah air yang kita pijak ini. Cinta bukan sekadar emosi, tetapi api yang membara di dalam hati, mendorong kita untuk melindungi dan membesarkan negeri ini. Tanah air bukan sekadar tempat tinggal, tetapi akar keberlangsungan hidup, dan mencintainya adalah panggilan suci bagi setiap warga negara.
Sadar berbangsa dan bernegara adalah langkah kedua yang tak boleh diabaikan, Panut menyampaikan keyakinannya bahwa, pemahaman mendalam akan sejarah dan nilai-nilai yang membentuk bangsa adalah kunci menuju masyarakat yang inklusif dan bijaksana. Hanya dengan memahami asal-usul dan perjalanan bangsa, kita dapat merasakan kebersamaan yang sejati.
Ketiga, keyakinan pada Pancasila sebagai Ideologi Negara adalah landasan kokoh bagi Bela Negara. Pancasila bukanlah sekadar kumpulan kata, melainkan pilar yang menggambarkan prinsip-prinsip dasar Indonesia. Kapten Panut mengajak para peserta untuk benar-benar meresapi setiap sila Pancasila, karena di dalamnya terkandung kearifan lokal dan nilai-nilai universal yang menyatukan keberagaman bangsa ini.
Rela berkorban untuk bangsa dan negara adalah ciri khas keempat yang membedakan Bela Negara. Panut mengajak generasi muda untuk membawa semangat pengabdian tinggi, bersedia berkorban demi kepentingan bangsa dan negara. Keberanian untuk berkorban adalah cermin dari cinta mendalam terhadap tanah air dan sesama manusia.
Terakhir, memiliki kemampuan awal untuk Bela Negara adalah hak setiap warga negara, Panut menjelaskan bahwa, kemampuan ini tidak hanya terbatas pada aspek fisik, tetapi juga melibatkan kekuatan mental, spiritual, dan intelektual. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai bidang adalah langkah awal yang harus diambil untuk siap menjaga kedaulatan negara.
Dalam momentum berharga ini, Danramil 0806/09 Tugu, Kapten Inf Panut memberikan inspirasi kepada para peserta, membakar semangat nasionalisme, dan merajut kebersamaan dalam bingkai kokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pesan-pesan mulia ini tidak hanya berhenti pada kata-kata, melainkan menggema dalam tindakan nyata, membimbing langkah kita menuju masa depan cemerlang bagi Indonesia yang kita cintai. (Red).