SUKABUMI || Ekpos.com – Baru pertama kali di Kota Sukabumi mengalami bencana seperti ini, kata Eman Sulaeman (79). “Nampaknya sih menjadi catatan sejarah bagi Kota Sukabumi, pasalnya sebesar apapun hujan deras di wilayah ini, tidak seperti sekarang, hingga 32 titik mengalami kerusakan parah. Mungkin ini suatu cobaan bagi umat-nya, Rabu (06/11/2024) pada media.
Seperti yang saya baca dari Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah (red-BPBD), ungkap Eman, yang mana kantor tersebut mencatatnya tgl.05 Nopember 2024 pukul 16:55, imbuhnya.
Adapun kejadian itu, lanjut Eman Sulaeman, antaranya Banjir Limpasan 27 titik, Longsor 3 titik: Kebon Danas RT. 02 RW. 03 Kelurahan Karangtengah, RT. 05 / RW.14 Kelurahan Cisarua, RT. 03 / RW. 08 Kelurahan Subangjaya dan Pohon tumbang jln. RA.Kosasih RT. 03 / RW. 12 Kelurahan Subangjaya (dekat Superindo) serta Tanggul Jebol Gang Gelatik II RT. 04 / RW 11 Kelurahan Gunungpuyuh, ucapnya.
Sementara pengakuan Adam, pengelola barang rongsokan Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cibeureum,saat ditemui media menjelaskan, akibat hujan dengan intensitas tinggi barang rongsokan yang terdiri dari berbagai barang mencapai 50 ton, hanyut terbawa air deras, ditaksir kerugian mencapai Rp.250 juta.
Kerugian itu, lanjut Adam, tembok yang tingginya 3 meter itu jebol diterjang air, karena air datang dari berbagai penjuru sehingga tembok tidak kuat untuk menahannya, pungkasnya. (Aki Yunus).