Bandung, Ekpos.com.com
UIN SGD Bandung kerjasama dengan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) Kemenag RI menyelenggarakan Kajian dan Penyusunan Tafsir Ayat Kauniyah, Selasa-Rabu (17-18/05/2022) di De Paviljoen, No.68 Bandung.
Kegiatan tersebut menghadirkan 6 ahli dibidang Tafsir (Fakultas Ushuluddin) dan 2 ahli Sains dari Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN), yakni:
- Dr.Ir.M.Rahman Djuwansyah (BRIN)
- Hoeman Rozie Sahil (BRIN)
- Prof .Dr.Rosihon Anwar, M.Ag ( FU, UIN Bandung)
- Dadang Darmawan, MA.
- Ecep Ismail, M.Ag.
- Solehudin, M.Ag
- H. Ahmad Izzan, M.Ag
- Irma Riyani, M.Ag., Ph.D
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari MoU sebelum nya, antara UIN Bandung diwakili Warek I Prof.Dr.Rosihon Anwar, M.Ag dengan LPMQ Kemenag RI diwakili Dr. Muchlis M. Hanafi, MA. Kemenag RI mempercayakan kepada para pakar untuk mengkaji dan menyusun tentang ayat kauniah baik aspek tasir dan sains. Dengan harapan bisa menghasilakn buku berkualitas dari sisi teoritis maupun praktis.
Adapun yang menjadi thema utama kajian para ahli ialah tentang Air dan Samudra. Para ahli berusaha membahas secara tuntas, detail dan terperinci tentang ayat Kauniyah yakni Air.
Wakil Rektor I UIN SGD, Prof.Dr. Rosihon Anwar, M.Ag, pihaknya mengapresiasi Kerja sama UIN Sunan Gunung Djati Bandung ( Fakultas Ushuluddin) dengan Kemenag RI ( LPMQ) sebagai hal yang positif dan langkah maju dalam bidang kajian ayat kauniyah.
“ Alhamdulilah, kegiatan ini bagus sekali karena memadukan antara sains dan tafsir ayat-ayat kauniyah, (BRIN dan Mufassir),” ungkap Rosihon yang juga Guru Besar Ilmu Tafsir.
Rosihon berharap para penulis bisa menghasilkan buku berkualitas dan berbeda dengan yang lainnya.” Target secepatnya buku selesai dan akan diterjemahkan, karena buku ini termasuk dokumen negara, “ katanya.
Sementara, Kepala LPMQ Kemenag RI, Dr. Muchlis M. Hanafi, MA,menyarankan agar para penulis memperhatikan sasaran pembacanya yaitu masyarakat umum, khususnya masyarakat Melayu yang tidak sedinamis masyarakat Indonesia.
“Buku yang kita susun ini akan dipersembahkan untuk negeri Jiran. Bermula dari Brunei Darussalam yang meminta kepada Indonesia. Kemudian mengajak perkumpulan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS). Draf buku ini nantinya akan dicetak Brunei, tentu saja, setelah dialihbahasakan ke Bahasa Melayu,” ujar Muchlis saat menghadiri kegiatan tersebut, seperti dilansir dilajnah.kemenag.go.id.
Muchlis berharap, isi kandungan buku harus lebih menonjolkan aspek hida’i atau nilai-nilai hikmah praktis yang bisa dijadikan pelajaran oleh pembaca ketimbang aspek akademis.
Dipaparkan Muchlis tahun 2024 Indonesia akan menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan membahas persoalan krisis air di dunia. Terkait dengan ini, pada bab 5 tentang krisis air menjadi ruh buku ini, karena itu harus diperkaya dengan aspek teoretis dan praktis.
Menurutnya, buku ini bisa diperkaya dengan petunjuk-petunjuk dari hadis Rasulullah Saw, karena ayat-ayat Al-Qur’an tentang prinsip-prinsip dasar pengelolaan dan pelestarian air secara praktis tidak banyak.
“Pembahasan dalam ilmu fikih dimulai dari bab Taharah. Umat Islam adalah pihak paling berkepentingan terhadap air dan pelestariannya. Terkait dengan pembahasan ini, penulis bisa merujuk pada buku Fiqhu al-Biah karya Yusuf al-Qaradhawi,” ungkap Muchlis menyampaikan salah satu bacaan rujukan.
Ia menambahkan dengan memperhatikan pembacanya; masyarakat Melayu yang umumnya bermazhab Syafii, buku ini bisa diperkaya dengan contoh-contoh persoalan fikih dan solusinya yang rajih tentang air dalam mazhab asy-Syafii.
Sementara Dosen Ushuluddin yang juga Sekretaris Kopertais Wilayah II Jawa Barat, Dr. H. Usep Dedi Rostandi, M.A., mengapresiasi sekaligus mengucapkan terimakasih kepada LPMQ Kemenag RI yang telah memberikan kepercayaan penuh kepada Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung untuk menjalankan program penting dan strategis untuk kepentingan masyarakat banyak, baik di Indonesia maupun ditingkat ASEAN, bahkan untuk kemaslahatan umat manusia dan alam sekitarnya.
Sebab itu, Usep Berharap agar Fakultas Ushuluddin hendaknya menjalankan kepercayaan ini dengan baik dan benar sesuai aturan akademis.Apalagi akan dipublikasi ditingkat ASEAN yakni Brunai dan Malaysia.
“ Fakultas Ushuluddin harus berterima kasih atas kepercayaan ini dengan mengerjakan tugas ini dengan benar dan sesuai aturan akademis. Sebab ini kepentingan manusia, memanfaatkan alam dan menjaga kelestarian alam untuk kepentingan manusia. Juga untuk membuktikan bahwa ajaran Islam ini benar sesuai tertulis dalam Al-Qur’an. Bahwa manusia ini “Khalifah” di muka bumi yang memanfaatkan dan menjaga lingkungan hidup dengan baik.” Tandas Usep saat hadir dalam kegiatan tersebut.
Ditempat yang sama, Bagian Pengkajian Alquran LPMQ, Abdul Aziz Sidqi mengatakan pihaknya mempercayakan sepenuhnya kepada Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung dalam penyusunan ayat kauniyah.Ia berharap buku yang dihasilkan ada nuansa berbeda dengan buku lainnya.
Menurutnya, thema Air dan Samudra merupakan thema utama yang menjadi obyek kajian para ahli.
“ Air merupakan kebutuhan vital dan sumber kehidupan, sebab kalu tidak ada air berarti tidak ada kehidupan. Bahkan, air bisa dijadikan sarana (mediator) menyampaikan sesuatu. “ ujar Aziz saat dikonfirmasi di sela-sela kegiatan.
Dijelaskan ia, kegiatan ini sangat monumental dan bisa berkesinambungan. Sebab itu, semoga bisa menghasilkan kajian ayat kauniyah yang sempurna baik sisi tafsir maun sains.
“ Esensi kegiatan merupakan semangat Al quran yang menginspirasi dan mengeksplorasi temuan temuan sains. Jadi, tidak ada pertentangan antara quran dan sains. Dan, sains sipatnya berubah tergantung kondisi zaman,tetapi Alquran tetap tidak berubah sedikitpun.” Pungkas Aziz.*** rie