BANDUNG, Para pedagang kaki lima di Pasar Sederhana, Kelurahan Pasteur, Kecamatan Sukajadi menyambut baik adanya niatan Pemerintah Kota Bandung menggandeng Isstitut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengatasi persoalan sampah di KotaBandung.
Hal tersebut diungkapkan PJ Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono saat menerima kunjungan
Pegiat Lingkungan ITB, Indria Diah Pratiwi 17 April lalu.
Dalam pertemuan tersebut ITB menyampaikan sejumlah solusi dalam penanganan samph di Kota Bandung.
“Pendekatan yang coba kami lakukan itu tidak hanya ambil sampah terus dibawa ke satu lokasi, tetapi menitikberatkan pada edukasinya,” jelas Indria.
Menurut Indria, pihak yang bertanggung jawab dalam menangani sampah adalah sumber sampah tersebut.
“Kami Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB memiliki beberapa mitra dalam penanganan sampah komersil di Kota Bandung. Salah satunya adalah hotel bintang 5. Kami mengedukasi dengan cara menjelaskan bahwa dalam pengolahan sampah ini tetap yang bertanggung jawab adalah sumbernya,” jelasnya.
Penggiat lingkungan ITB lainnya, Ramadhani Eka Putra menyampaikan solusi penanganan sampah di Kota Bandung dengan cara mengedukasi sejak pendidikan anak usia dini (PAUD).
“Salah satu solusi penanganan sampah yang sudah kami (SITH) terapkan adalah dengan mengedukasi ke PAUD, sekolah dasar dan tingkat selanjutnya,” jelas Rama.
Menurutnya, mengedukasi sejak usia dini akan lebih efektif karena mereka belum memiliki kesadaraan ego yang tinggi sehingga bisa mudah diedukasi.
“Ke depannya kami akan mengusahakan kepanduan lingkungan sejak PAUD. Semacam Pramuka,” jelasnya.
Pada pertemuan itu, ITB juga meminta untuk membuat pilot project pengelolaan sampah di salah satu pasar di Kota Bandung.
Menanggapi hal tersebut, Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono memberikan lampu hijau kepada SITH untuk pengeleolaan sampah kompos di salah satu pasar sebagai pilot project.
“Baik akan saya izinkan piloting project pengelolaan sampah kompos. Kemungkinanan antara Pasar Gedebage atau Pasar Caringin,” jelasnya.
Nana salah seorang pedagang buah buahan yang lepaknya berada di sekitar tempat pembuangan sampah di Pasar Sederhana menyambut gembira. ia berharap kerjasama tersebut segera terwujud.
“Alhamdulillah atuh, dengan begitu abdi bisa nyaman dagang tidak terganggu bau sampah. Ya semoga segeralah diwujudkan,” ungkapnya dengan sumringah, saat di temui di lokasi jualannya, Minggu ( 21/4/2024).
“Ya semoga saja benar benar terealisasi segera,” ungkap Neneng, pedagang sayuran.*