Jakarta – ekpos.com – Upaya melestarikan budaya bangsa dan mengenalkannya kepada generasi muda di masa pandemi Covid-19 ini membutuhkan strategi komunikasi yang tepat.
Hal itu disampaikan Pengamat Komunikasi, Ira Purwitasari dalam webinar bertajuk “Fungsi Komunikasi dalam Meningkatkan Nasionalisme Generasi Muda Melalui Program Budaya”, Sabtu (14/8/2021).
Ira yang juga dosen Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana mengatakan, pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, membatasi mobilitas masyarakat demi mengurangi laju penularan. Keterbatasan tersebut menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi sektor budaya, khususnya seni pertunjukan. Dengan kondisi saat ini, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi menjadi hal yang tak bisa dielakkan.
“Teknologi mempunyai peran yang sangat penting bagi para kreator seni untuk tetap berkarya dan mendistribusikannya. Untuk itu, penting bagi pekerja seni mempunyai literasi digital yang baik. Proses kreatif dan produksi karya seni di era digital menjadi sangat menarik bila dieksplor dengan baik,” kata Ira Purwitasari dalam keterangannya, Sabtu (14/8/2021).
Lebih jauh Ira mengatakan, upaya untuk mengembangkan kreativitas dan menciptakan karya melalui media digital bisa menjadi solusi dan cara yang efektif untuk mengenalkan budaya kepada generasi muda di masa pandemi ini. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah kolaborasi oleh para kreator seni.
Dalam kesempatan yang sama, pelaku seni dan Direktur Swargaloka, Suryandoro menekankan Indonesia adalah negeri pejuang.
Untuk itu, pandemi yang membatasi mobilitas masyarakat tidak boleh menyurutkan niat melestarikan dan mengenalkan budaya kepada generasi muda.
“Jelang peringatan kemerdekaan ini, menjadi penyemangat kita untuk bisa menyuarakan merdeka berkarya. Kita adalah bangsa yang tangguh, kreatif, berbudi, dan bermental juara,” ujar Suryandoro.
Dia juga menceritakan, selama pandemi, sanggarnya tidak berhenti untuk berkreasi. Sejumlah kegiatan dilakukan dengan memanfaatkan platform digital. Sedangkan untuk mendekati kawula muda, sejumlah pendekatan komunikasi juga dilakukan.
“Kami coba memudakan budaya, khususnya wayang. Memudakan, dalam arti mengakrabkan budaya kepada anak muda. Pendekatan yang kami lakukan adalah dengan menjembatani gap generasi dengan cara dan gaya penyajian seni sehingga bisa diterima dan dinikmati oleh anak muda,” jelas dia.
Webinar bertajuk “Fungsi Komunikasi dalam Meningkatkan Nasionalisme Generasi Muda Melalui Program Budaya” diselenggarakan dalam rangka menyambut HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kegiatan yang merupakan kolaborasi antara Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana dengan Sanggar Swargaloka ini, digelar secara daring ini dan diikuti lebih dari 100 orang peserta yang kebanyakan adalah anak muda. (Red/Algooth Poetranto/69)